Jumat, 26 Juni 2009

Kejujuran, Kebohongan dan Tangisan ::Uchiha Life Story::


"Maaf ya, Sasuke...
Lain kali saja"


"Maaf ya, Sasuke...
Ini yang terakhir"


***Kebenaran yang diceritakan Tobi pada Sasuke, vol. 43***

(Chapter 389: Konoha's Origin)

"Ini cerita tentang 80 tahun yang lalu. Dulu, dunia adalah zaman perang saudara yang selalu penuh pertempuran. Negara2 terus berseteru demi hak negaranya atau memperluas kekuasaan. Di zaman peperangan itu, organisasi Shinobi masih berbentuk pasukan bersenjata berupa klan. Dan tiap klan ikut perang karena disewa oleh negara. Lalu diantara banyak klan shinobi itu, ada dua klan terkuat yang ditakuti. Yaitu klan Uchiha kita, dan klan Senju dari hutan.

"Klan Uchiha kita memiliki cakra luar biasa dan sharingan. Serta terkenal dengan julukan klan tempur yang unggul dalam tiap pertempuran. Diantara anggota Uchiha itu, aku terlahir sebagai pemilik cakra kuat yang istimewa. Usiaku yang panjang ini bisa dikatakan sebagai buktinya. Dulu, aku hanya bertarung. Zaman dimana kekuatan adalah segalanya. Aku terus mencari kekuatan yang lebih besar dan memanfaatkan teman2 serta adikku..."

Sasuke setengah menatap kearah Madara,,, "Kau..."

"Tapi, berkat itu aku bisa mendapatkan Mangekyou sempurna, dan jadi pemimpin Uchiha. Aku sering bertarung dengan klan Senju menggunakan kekuatan itu. Dan tak bisa menghindar dari pertarungan dengan Hashirama, pemimpin klan Senju. Setela itu, Hashirama Senju dari elemen Tanah yang nantinya akan jadi Hokage Pertama, adalah yang terhebat di dunia Shinobi dan ninja yang kukagumi.

(Chapter 399: Awal Segalanya)
"Laki-laki pertama yang memakai nama Hokage, Hashirama yang memimpin Senju. Dihormati dan ditakuti oleh Shinobi manapun. Kalau Senju bergerak, Uchiha akan bergerak. Yang mampu melawan mereka hanya klan kita. Kalau menyewa Senju, negara lawan akan menyewa Uchiha... Kami seperti rival. Selama bertarung dengan Hashirama, namaku makin dikenal."

Sasuke kembali menatap Madara heran, "Jadi terkenal,,, demi hal seperti itu kau merebut mata adikmu???"

Madara balas menatapnya, "Ya,,, Tapi itu karena aku membutuhkan kekuatan untuk melindungi Uchiha."
"Untuk melindungi, katamu?"
"Kalau nama Uchiha terkenal, musuhpun akan makin banyak. Dalam zaman peperangan itu pengorbanan yang diperlukan untuk melindungi desa dari ancaman luar seperti klan Senju. Bukan demi popularitas. Semua dengan persetujuan adikku. Tapi suatu hari,,,
"Klan Senju mengajukan gencatan senjata. Dan Uchiha menyetujuinya. Kedua klan sudah lelah dengan pertarungan panjang tanpa akhir. Sudah mencapai batasnya,,, Tapi, hanya aku yang menentang gancatan senjata.
'Selama ini untuk apa kita menderita?'
'Apa arti pengorbanan adikku?'
"Lagipula, Uchiha dan Senju itu bak air dan minyak. Cepat atau lambat, klan Uchiha akan dihancurkan klan Senju. Begitu pikirku,,, Tapi semua anggota klan Uchiha menginginkan gencatan senjata. Sebagai pemimpin, aku tidak bisa apa-apa dan mengikuti keinginan semuanya.
"Tak lama kemudian, aliansi Shinobi kami mengadakan perjanjian dengan Negara Hi yang ingin mempertahankan wilayah kekuasaannya. Dengan begitu, terbentuk organisasi stabil dengan sistem satu negara satu desa. Yaitu Negara Hi dan Desa Konohagakure. Sistem satu negara satu desa ditiru oleh tiap negara. Dan peperanganpun secara perlahan mereda. Saat itu perdamaian terwujud. Tapi karena satu kejadian, Konoha jatuh dalam kekacauan."
"Satu kejadian???" Sasuke menggumam, menatap pria bertopeng didepannya.
"Pemimpin desa... Perseteruan posisi Hokage Pertama. Seperti yang kau tau, yang mendapat posisi itu adalah Hashirama Senju. Penduduk Negara Hi serta Konoha memilih Hashirama. Jelas sekali kalau Uchiha perlahan-lahan makin jauh dari kursi kekuasaan. Untuk melindungi Uchiha, aku memilih jalan kekuasaan Uchiha. Dan memutuskan untuk menentang Hashirama. Tapi, bahkan tak satupun anggota Uchiha yang mau ikut aku. Aku yang berniat menyalakan sisa api peperangan dianggap menjengkelkan dan dikhianati oleh semua anak buahku.
"Aku dicela sebagai orang yang bergerak atas keegoisanku. Tidak hanya itu, aku juga dihina sebagai kakak serakah yang merebut mata adiknya demi menyelamatkan diri. Mana ada kakak yang dengan suka rela melukai adiknya? Padahal,,, aku hanya ingin melindungi Uchiha.
"Aku pergi dari desa. Dikhianati oleh semuanya. Aku jadi pembalas dendam dan menantang Desa Konohagakure. Tapi, aku kalah... Dan tempat itu dijuluki Lembah Akhir. Aku mati disana... Itu anggapan mereka. Bahkan Hashirama-pun berpikir begitu. Aku dilupakan oleh semua orang dan lenyap dari sejarah. Agar tidak kembali menghasilkan peme\berontak sepertiku, adik Hashirama yang menjadi Hokage Kedua memberikan posisi resmi khusus pada Uchiha sebagi bukti kepercayaan, yaitu Pasukan Keamanan Konoha. Tapi tujuan sebenarnya adalah untuk menjauhkan Uchiha dari pemerintahan desa. Mengumpulkan dan menempatkan klan dibawah pengawasan.
"Ada anggota Uchiha yang menyadari tujuan itu. Pasukan pemberontak yang meneruskan tekadku-pun muncul. Tapi, itu sudah terlambat. Waktu berlalu,,, kekuasaan ada ditangan Senju. Klan Uchiha yang punya harga diri tinggi jatuh jadi anj*ng Senju. Lalu semua seperti perkiraanku. Uchiha benar-benar hancur karena satu kejadian."
Sasuke kembali menatapnya. Kali ini dengan tatapan menebak. Madara mengangguk.
"Benar... Serangan Siluman Rubah Berekor Sembilan 60 tahun yang lalu."
"Apa maksudnya?"
"Hanya kemampuan pupil Uchiha yang bisa menjinakkan dan mengendalikan Kyuubi. Para petinggi Konoha mencurigai kejadian itu sebagai ulah seseorang dari klan Uchiha. Itu bisa ikatakan sebagai bencana. Tak ada hubungannya dengan Uchiha. Tapi kecurigaan sudah tertanam.
'Jangan-jangan, Uchiha mengincar kekuasaan dan bermaksud memberontak?'
"Setelah itu, pengawasan terhadap Uchiha makin diperketat oleh Anbu. Tempat tinggal klan dipindah ke ponggir desa, dengan kondisi terasing. Hanya Hokage Ketiga yang keberatan dengan perlakuan itu Tapi Danzo dari Anbuserta para penasihat tidak menanggapinya. Sejak awal, klan Uchiha memang tidak dipercaya. Diskriminasi-pun dimulai. Rasa tak percaya menimbulkan duri dalam daging. Dan kecurigaan-pun jadi kenyataan. Klan Uchiha merencanakan kudeta untuk menguasai desa!"
Mata Sasuke melebar. Rasa tak percaya menghinggapi dirinya. 'Benarkah???'
Madara melanjutkan ceritanya, "Lalu, petinggi Konoha menyusupkan mata-mata kedalam klan Uchiha. Dan itu kakakmu, Itachi Uchiha! Sejak itu kehidupan neraka Itachi dimulai."
(Chapter 400: In The Pits of Hell)
Sasuke terbelalak, "Uchiha kudeta? Itachi jadi mata-mata?" Bibirnya menggumam lirih.
"Meskipun ada dalam klan, kau tidak tau apa-apa karena masih kecil. Tapi ini kenyataan. Fugaku, ayahmu, adalah pemimpin kudeta itu."
Sekali lagi, Sasuke terperanjat.
"Dan Itachi adalah mata-mata yang masuk dalam Anbu atas perintah ayahmu."
Terbayang saat itu oleh Sasuke,,,
'Itachi, kau punya peran sebagai penghubung utama antara klan dan desa. Kau mengerti kan?'
Jadi yang dimaksud penghubung oleh ayahnya itu,,, Mata-mata!

"Tapi justru kebalikannya. Itachi membocorkan informasi Uchiha ke pihak desa, yang biasa disebut agen ganda. Seberat apa beban itu, kau takkan bisa membayangkannya."
"Kenapa?" Sasuke berteriak, "Kenapa Itachi mengkhianati Uchiha?"

"Kau yang tak pernah melihat perang,,, mungkin takkan bisa mengerti. Dalam perang ketiga dunia Shinobi,,, Itachi yang baru berumur 4 tahun melihat banyak orang mati. Dia terlalu kecil untuk mengalami peperangan. Perang itu neraka. Trauma itu membuatnya jadi laki-laki cinta damai yang benci perang. Memprioritaskan stabilitas desa dan bekerja demi kedamaian. Dia laki-laki seperti itu. Shinobi yang cinta desa tanpa terikat klan. Petinggi desa memanfaatkan sifatnya itu. Petinggi desa mamberi misi rahasia pada Itachi. Mata dibayar mata. Diperlukan Sharingan untuk melawan Uchiha. Begitulah... Misinya adalah membunuh seluruh anggota klan Uchiha!
"Tak bia kubayangkan! Bagaimana... perasaan Itachi saat itu. Itachi didesak oleh pilihan-pilihan mengerikan. Membunuh sesama anggota klan itu tidak mungkin dilakukan. Tapi kalau klan sebesar Uchiha menyebabkan perang saudara, desa Konohagakure dan negara Hi akan goyah. Saat itu negara lain pasti menyerang. Dan itu akan jadi pemicu perang keempat dunia Shinobi. Karena pikiran egois klan Uchiha, banyak ninja serta orang yang tidak terkait akan mati. Kalau jadi Itachi, apa yang akan kau lakukan?
"Lalu Itachi mengambil keputusan. Dia akan menutup sejarah klan dengan tangannya sendiri. Dia bukan berkhianat karena dendam pada Uchiha. Tapi, tak bisa berbuat apa-apa. Diskriminasi dari kejayaan desa... Awal pertikaian. Sebenarnya,,, waktu itu aku juga mencari kesempatan untuk perang. Karena dendam pada Konoha milik Senju serta Uchiha. Tapi Itachi menyadarinya. Hanya dia yang menyadari keberadaanku. Itachi mencariku, dan mengajukan satu syarat. Sebagai bayaran untuk membantuku balas dendam pada klan Uchiha, aku tak boleh menyentuh desa. Dia bilang akan membantuku membunuh sesama anggota klan. Hanya Hokage Ketiga yang berniat mengatasinya dengan cara lain. Dia bermaksud mengajak Uchiha bicara untuk rekonsiliasi. Tapi, waktu semakin sempit. Dan niat itu gagal! Lalu semua berlanjut ke malam itu.

"Ini misi... Jadi Nuke-Nin (ninja pelarian) dengan menanggung aib sebagai kriminal pembunuh klan... Semuanya adalah misi. Lalu Itachi melaksanakan misi itu. Tapi ada satu hal yang gagal dilakukannya. Dia,,, tak bisa membunuh adiknya! Setelah itu Itachi memohon pada Hokage Ketiga untuk melindungimu dari Danzo serta petinggi desa. Dia mengancam Danzo dan pergi dari desa. Kalau melakukan sesuatu padamu, dia akan membocorkan semua informasi desa pada negara musuh. Dia paling mengkhawatirkan dirimu. Tapi, tidak bisa mengatakan perasaannya yang sebenarnya padamu. Karena itu, dia hanya bisa bicara begitu."

Terlintas dalam pikiran Sasuke kejadian malam itu... Malam pembantaian klan Uchiha!

'Bohong! Yang seperti itu bukan aniki'

'Alasanku terus bersandiwara menjadi aniki seperti keinginanmu adalah... Untuk mengukur Utsuwa-mu. Kau akan jadi lawan untuk memastikan kemampuanku. Potensi itu tersimpan dalam dirimu. Kau menganggapku menyebalkan, dan membenciku... Terus ingin melebihiku. Karena itulah, kau kubiarkan hidup... Itu demi aku. Lalu miliki mata yang sama denganku dan datanglah kehadapanku!'

"Dia memberimu tujuan untuk membunuhnya. Dan berharap kau jadi kuat. Uchiha adalah klan Konohagakure yang punya harga diri tinggi. Dia ingin kau mempercayai itu. Dia memohon pada Hokage Ketiga agar kau tak boleh sampai mengetahui kebenaran. Sejak pergi dari desa, dia memutuskan untuk mati dalam pertarungan denganmu. Untuk memberi kekuatan baru padamu... Itulah kebenaran Itachi."

"Bohong... Bohong... Itu pasti bohong..." Sasuke membelalak tak percaya. Hati kecilnya masih mencoba untuk menolak semua yang dikatakan Tobi. "Itu omong kosong... Aku berkali-kali hampir dibinuhnya."

"Kalau Itachi serius, kau pasti sudah mati!"

"Dia berniat membunuhku sampai menggunakan Dojutsu Mangekyou Sharingan! Tapi,,," Kata-katanya terhenti mengingat semuanya. Hal-hal mustahil mulai terpampang jelas. Itachi memang seperti tidak serius...

"Semua reaksimu sudah diperhitungkannya. Dalam pertarungan itu, Itachi memang perlu mendesakmu. Bukannya, kau juga sudah menyadari alasannya?"
Sasuke menjawab dalam hati. Untuk memancing Orochimaru keluar dari tubuhnya! Dia memastikan lagi dengan melirik leher kirinya. Kutukan itu sudah hilang...

"Pertarungan itu juga membebaskanmu dari segel gaib dan membangkitkan Mangekyou-mu... Setelah kematian orang yang paling dekat. Itu pertarungan yang direncanakan Itachi untukmu. Dia melakukan sandiwara merebut matamu sampai akhir. Sepertinya, kau sudah paham."

"Kau bohong! Yang membuat Kyubi menyerang desa itu Madara! Itachi bilang itu ulahmu! Kau memfitnah Uchiha! Kau bergabung dengan Itachi untuk mempermainkan klan!"

"Itu kebohongan Itachi,,, Aku sudah bilang, kan? Itachi takut kau mengetahui kebenaran. Agar menghapus kemungkinan itu,,, dia berbohong untuk membuatmu tidak mempercayaiku. Tidak hanya itu, dia juga menanamkan Amaterasu dalam matamu."

"Hal seperti itu,,, mana bisa dipercaya?! Dia itu jahat! Penjahat yang menghabisi klan dan bergabung dengan Akatsuki!"

"Menanggung dosa yang takkan terhapus dan pergi dari desa. Masuk dalam Akatsuki dan mengawasi dari dalam organisasi yang sangat berbahaya bagi desa. Dia selalu memikirkan Konohagakure," Mata Madara menerawang ke langit-langit. "Juga tentangmu... Begitu Hokage Ketiga yang berjanji akan melindungimu mati, Itachi langsung menampakkan diri di desa. Itu untuk memberi peringatan pada Danzo serta petinggi kalau dia masih hidup. Dia paling memikirkanmu."

"Hentikan!! Bohong!! Itu semua..."

"Karena kau masih hidup!! Matamu sama sekali tidak melihat apa-apa tentang Itachi." Madara bangkit kearahnya. "Tidak mematahkan satu-pun Genjutsu Itachi. Itachi... membunuh teman, atasannya, kekasih, ayah, serta ibunya,,, Hanya sang adik yang tak bisa dibunuhnya,,," Tobi mendekatkan wajah-bertopengnya ke wajah Sasuke. Lalu perlahan-lahan mulai melepas ikatan tangannya.

"Laki-laki yang membunuh perasaannya dan menghabisi sesama anggota klannya sambil menangis darah,,, tak bisa membunuhmu. Kau tau apa artinya? Baginya, nyawamu... lebih penting dari desa. Sampai ambang kematiannya, tidak, walaupun mati... Itu demi memberimu kekuatan baru. Dengan dikalahkan olehmu,,, dendam klan Uchiha terbalas. Itu untuk membuatmu jadi pahlawan Konoha. Sambil digerogoti penyakit dan merasakan kematiannya mendekat... Walau harus memperpanjang usia dengan obat... untuk adik tercinta...

"Dia harus bertarung denganmu... dan mati dihadapanmu..... Demi kedamaian desa... terlebih lagi, demi kau... Dia ingin mati sebagai penjahat dan pengkhianat. Menerima aib sebagai ganti kehormatan,,, kebencian sebagai ganti cinta. Walau begitu, Itachi mati dengan wajah tersenyum. Dia mewariskan nama Uchiha padamu, adiknya. Dan terus menipumu..."

***End***